Kamis, 11 April 2013

modus penipuan jual beli online


Modus penipuan dengan cara menawarkan barang-barang bermerk, yang populer di tengah-tengah masyarakat luas (mulai dari perhiasaan seperti jam tangan, atau barang-barang elektronik seperti laptop, handphone, gadget, Camera SLR, hingga nomor-nomor seluler cantik) dengan bandrol miring (baca: murah) melalui berbagai media seperti SMS, jejaring sosial (seperti Facebook, Twitter), online community forum (seperti Kaskus, Toko Bagus), blog pribadi dll, sudah marak sejak dulu, bahkan semakin menggila akhir-akhir ini. Banyak korban yang mengaku terkecoh dan tertipu setelah membaca iklan-iklan yang “tidak wajar” dari mereka. Saya pernah mencatat beberapa kejanggalan yang terdapat pada pola jual beli yang mereka lakukan (bisa dibaca di sini). Mungkin sebagian dari rekan-rekan blogger sudah mengetahui bahwa pola penipuan para “pengacara” (pengangguran banyak acara) itu cukup terorganisir. Modusnya adalah mereka mengiklankan barang-barang bermerk tersebut ke berbagai media yang traffic kunjungannya tinggi (seperti Faceebok, Kaskus dan Toko Bagus) sebanyak mungkin dengan model iklan yang berbeda-beda kemudian mencantumkan nomor telepon dan alamat yang berbeda-beda pula untuk menghindari kecurigaan calon pembeli (tujuannya agar mereka i.e calon pembeli menyangka bahwa iklan tersebut dibuat oleh orang yang berbeda-beda. Sehingga jika ada calon pembeli yang berhasil tertipu, sang korban hanya akan menghubungi nomor tersebut (tidak ke nomor pelaku yang lainnya, red) dan hanya akan menginfokan dan mengingatkan orang lain dari penipuan nomor tersebut saja).
Beberapa bulan yang lalu saya iseng-iseng menawar sebuah camera Canon EOS 7D + Lensa kit 18-55mm yang diiklankan di Toko Bagus. Untuk ukuran camera SLR semi pro berdigit 1 (meskipun belum full frame), harga yang dibandrol bisa dibilang sangat murah, yakni Rp. 5.150.000. Tujuan saya sejatinya hanya ingin menguji validitas info yang diberikan sang Seller. Oke lah, anggap saja sang Seller memang berniat menjual “rugi” barang dagangannya. Maka besaran harga diatas saya abaikan, meskipun bagi saya sangat tidak reasonable. Kemudian saya lihat alamat dan nomor telepon sang Seller: Jl. Fatmawati No. 22, Jakarta dan 085225554XXX. Itu artinya, yang bersangkutan (secara alamat) berdomisili di Jakarta dan sekitarnya. Test validitas yang saya lakukan pertama kali adalah mengajak sang Seller untuk COD (Cash On Delivery), jika yang bersangkutan bersedia, maka ada kemungkinan bahwa informasi yang disampaikan via iklan tersebut valid. Memang benar ia mengatakan bahwa dirinya tinggal di Jakarta, tapi kemudian ia mengatakan (ketika diajak COD, red) bahwa dirinya sedang berada di luar kota. Seperti biasanya, ia menyarankan saya supaya melakukan transaksi yang menurutnya lebih praktis i.e melalui transfer rekening dan pengiriman paket (modus ini sudah pernah saya tulis di artikel sebelumnya, red). Ketika saya tanya dimana posisi pastinya?, ia mengatakan di Semarang!. Well, anggap saja yang bersangkutan memang ada urusan bisnis di Semarang, tapi benarkah demikian?. Saya coba trace posisi yang bersangkutan melalui GSM Tracker, ternyata posisinya berada di coverage BTS Tellulimpoe, Sulawesi!, nah lo. Di iklan yang lain dengan produk yang berbeda (kali ini Mobil Toyota Alphard), sang Seller menampilkan alamat dan nomor telepon: Jl. Kertajaya No. 202, Surabaya Timur, 60282, hotline: 085336065XXX dan kembali setelah saya trace posisi yang bersangkutan masih tidak jauh dari wilayah Tellulimpoe, tepatnya di coverage BTS Maniangpajo, Sulawesi! (lihat gambar dibawah, red). Apakah itu hanya kebetulan semata?. Saya pernah menelusuri beberapa nomor yang lain (081333888XXX, 085211111XXX dll) dimana secara fisik, cell phone mereka faktanya tercapture di wilayah yang sama. Itu baru nomor-nomor yang tercatat di satu Operator Seluler saja, belum nomor-nomor operator yang lain yang sudah mereka sebar. Apa artinya?, sindikat penipuan kelompok mereka dan yang semodel dengan mereka itu (bisa dibilang) sudah cukup terorganisir dan terrencana meskipun bisa jadi masih amatir. Saran saya, jika ingin bertransaksi dengan seseorang yang belum kita kenal, yang belum terrekam jejaknya, yang belum diketahui reliabilitas dan integritasnya, test saja validitas si Sellernya. Salah satunya adalah dengan melacak keberadaan/ posisi sang Seller tersebut dan mencocokkannya dengan informasi yang disampaikan si Seller ketika bertransaksi.



Di luar negeri, sudah banyak perusahaan perangkat lunak yang menawarkan produk tracking canggih semisal GSM Tracker ini secara bebas seperti; GPS Phone Tracking, NavXS, BuddyWay, SpyVille dll. Menurut referensi yang saya baca, “Cell tower based location tracking, WiFi tracking and GPS tracking constitutes the most popular cell phone tracking techniques nowadays.”(www.cellphonetrackers.org). Berikut penjelasan singkat dari ketiga mode tersebut (berdasarkan referensi diatas. Mohon diluruskan brader jika pemaparan penulis kurang tepat dan harap dimaklumi karena penulis bukan jebolan teknik telekomunikasi :P, red);
a). GPS Tracking
Merupakan pelacakan GPS yang paling akurat dibandingkan dengan dua lainnya (maksudnya; Cell tower based location tracking dan WiFi tracking, red). Ada 24 satelit dan sistem yang dibuat untuk memastikan setiap receiver bisa terhubung ke setidaknya tiga satelit mana saja pada saat yang sama untuk memberikan informasi lokasi yang akurat. Tingkat akurasinya sangat baik, hanya dalam beberapa meter saja (note: barangkali yang dimaksud adalah deviasi antara titik object sesungguhnya dengan latitude dan longitude object yang tercapture di GPS itu sangat kecil, hanya tercatat beberapa meter saja, -CMIIW-). [sumber: GPS tracker]
Namun, untuk menggunakan layanan pelacakan GPS, Anda memerlukan ponsel GPS / A-GPS, yang artinya anda akan mengeluarkan biaya yang lebih tinggi di sisi terminal. Dan sistem ini sangat tergantung pada kondisi cuaca yang bisa mengakibatkan respon lambat. Di gedung-gedung tinggi, terowongan dan garasi, there could be no signals (tidak akan ada sinyal), demikian menurut referensi.
b). WiFi Tracking
Meskipun pelacakan via WiFi kurang akurat dibandingkan GPS tracking, tetapi masih jauh lebih baik dari Cell tower based location tracking, biasanya tingkat akurasinya sekitar 20 sampai 30 meter yang masih bisa diterima untuk penggunaan komersial. Kabar baiknya adalah bahwa WiFi Tracking bisa bekerja di dalam ruangan dan memiliki respon yang cepat karena tidak dapat dipengaruhi oleh cuaca buruk.
Namun, pelacakan via WiFi ini juga memiliki keterbatasan. Ketika perangkat mobile (cell phone) berada diluar jangkauan sinyal WiFi, pelacakan secara keseluruhan akan dihentikan. Keterbatasan lainnya adalah bahwa database hotspot WiFi perlu diperbarui/diupdate dari waktu ke waktu, dan ini adalah pekerjaan yang tidak sederhana. Skyhook Wireless dan Google telah melakukan survei dan mengumpulkan informasi lokasi hotspot WiFi.
c). Cell Tower Based Location Tracking
Menurut Wikipedia, jaringan GSM mencakup 80% pangsa pasar ponsel global dan digunakan oleh lebih dari 1,5 milyar orang di lebih dari 212 negara. Ini artinya bahwa Cell Towers merupakan salah satu titik lokasi terbaik di dunia, ini merupakan fakta mengingat jumlah BTS (saat ini) tersebar luas di seluruh dunia. GSM Tracking dikenal sebagai Triangulasi, tidak membutuhkan apa-apa dari terminal, artinya, setiap ponsel yang terhubung ke Cell Towers (BTS) bisa dilacak, ini pula yang menyebabkan biayanya jauh lebih rendah, disamping mampu memberikan respon yang cepat juga. [sumber: GSM tracker]
Namun demikian, ada juga kelemahannya, tracking model ini memberikan hasil yang paling tidak akurat. Akurasi tergantung pada kepadatan Cell Towers (BTS) [i.e jarak antara BTS yang satu dengan yang lain, red]. Di pusat kota, akurasi bisa mencapai jarak sekitar 50 meter, sedangkan di daerah urban, bisa mencapai beberapa mil karena kepadatan BTS-nya kurang. Kelemahan lainnya adalah bahwa informasi koordinat (Latitude dan Longitude, red) dari BTS hanya diketahui oleh operator seluler pemilik BTS tersebut saja (misal, BTS Telkomsel hanya diketahui oleh Telkomsel saja, BTS Indosat hanya diketahui oleh Indosat saja, red), dan mereka biasanya tidak akan membiarkan pihak lain (i.e competitor) menggunakan database BTS mereka untuk menyediakan layanan berbasis lokasi yang seperti itu. (www.cellphonetrackers.org).
Aplikasi yang terakhir inilah (Cell tower based location tracking) yang saya gunakan untuk melacak keberadaan sang “tersangka” penipuan. Seperti yang dijelaskan oleh GSM Tracker, posisi pasti (i.e tempat berdirinya si pemegang ponsel, red) tidak bisa diketahui secara akurat, namun bisa diestimasi (di kira-kira). CGI (Cell Global Identity, yakni kombinasi kode Mobile Country Code [MCC], Mobile Network Code [MNC], Local Area Code [LAC] dan Cell Identity [CI], red) dari salah satu sektor BTS operator yang mengcover signal cell phone yang bersangkutan akan terdeteksi oleh system dan aplikasi GSM Tracking ini akan memvisualisasikan estimasi posisinya di peta (map). Bagaimana detail perhitungannya?. Silahkan anda baca sendiri di sini :D.
Well, itu saja tulisan iseng lagi tak bermutu dari saya, mudah-mudahan bermanfaat dan sekali lagi berhati-hatilah dari para pelaku penipuan berkedok jual beli barang secara Online, “Say No To Deception” !!,.. Pekerjaan yang halal lagi thayib masih banyak di muka bumi,.. Jadikan harta sebagai sarana, bukan tujuan -demikian kata ulama-, sehingga ketamakan terhadap dunia bisa dikontrol.. wallaahu Ta’ala a’lamu,..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar